Perangkat Lunak Bebas dan Sumber Terbuka yang Mencerahkan

Tadi siang baru bisa jalan-jalan lagi di Point Square Lebak Bulus. Niat awalnya mencari AC 1/2 PK hemat energi untuk dipasang di rumah selepas lebaran ini. Walau saya sampai di sana sudah siang yaitu pukul 10.30 pagi namun tampaknya Electronic Solutions (saya singkat jadi ES) masih gelap alias tutup. Akhirnya sambil menunggu ES buka, saya masuk ke toko penjual CD dan DVD perangkat lunak versi pak tani (bajakan).

Masuk ke toko tersebut saya jadi teringat masa lalu yang gemar membeli CD dan DVD versi Pak Tani. Bahkan ada perasaan bangga jika sudah menginstal beberapa program baru. Akibatnya, saya menjadi tidak produktif karena hanya sibuk memperbarui perangkat lunak yang saya miliki. Dompet cepat kering akibat terlalu boros berbelanja CD. Komputer pun lumayan sering diinstal ulang sistem operasinya karena sistem tidak stabil (BSOD seperti yang terjadi di posting saya sebelumnya).

Akhirnya saya lelah dan bosan dengan tabiat buruk itu. Dari biasa membeli program versi Pak Tani beralih ke Program legal alias membeli lisensinya. Saat ini saya memiliki dua lisensi Microsoft Windows XP Home Edition, Mac OS X Tiger (sudah ada ketika membeli MacBook), dan sebuah lisensi iWork 2008. Setelah membeli dan memilikinya, saya pikir sayang juga menghabiskan uang jutaan rupiah hanya untuk sistem operasi dan beberapa program perkantoran. Padahal uang tersebut bisa digunakan untuk hal lainnya yang lebih penting dan bermanfaat. Terus terang saya menyesal telah membeli iWorks seharga Rp. 850.000,00- karena ternyata NeoOffice (OpenOffice.org-nya Mac OS X) memiliki fitur-fitur yang sama atau bahkan lebih baik.

Sebenarnya sejak dari dulu sudah menggunakan beberapa program Sumber Terbuka seperti Apache, MySQL, dan PHP. Namun baru sekarang-sekarang ini, saya semakin intens menggunakan perangkat lunak bebas.

Saya menyadari bahwa menggunakan Perangkat Lunak Bebas dan Sumber Terbuka bukan sekedar efisiensi biaya, namun juga bagaimana kita ikut berkontribusi mengembangkannya. Saya yang tidak mahir pemrograman komputer tidak mungkin ikut membangun kernel ataupun memperbaiki kutu-kutu (bugs) pada program sumber terbuka. Siapapun bisa berkontribusi. Paling sederhana adalah mempromosikan Perangkat Lunak Bebas dan Sumber Terbuka ke kawan-kawan. Tulisan saya ini pun termasuk kategori promosi. Saya juga baru mulai terlibat dalam proyek menerjemahkan berbagai perangkat lunak bebas ke dalam Bahasa Indonesia yang disimpan di Launchpad. Masih sedikit sekali yang telah saya terjemahkan. Harapan saya walau hanya satu atau dua kata tetapi tetap konsisten menerjemahkan dalam satu minggu. Kata kuncinya menurut saya adalah komitmen dan disiplin. Dua kata sederhana namun dahsyat penerapannya.

Oke, kembali ke laptop eh ke masalah cuci mata di toko CD dan DVD tadi. Akhirnya saya hanya mengikuti perkembangan program terbaru dan pulang tanpa membeli satu pun CD atau DVD versi Pak Tani. Dan saya pun naik ke lantai atas untuk segera cuci mata barang-barang elektronik dan mencari informasi tentang AC 1/2 PK yang hemat energi itu.

nb: Panduan Istilah Baku dari Kementrian Riset dan Teknologi tentang Penggunaan Komputer dengan Aplikasi Komputer. Yuk ah..

2 komentar di “Perangkat Lunak Bebas dan Sumber Terbuka yang Mencerahkan

  1. @mul14: pada awalnya juga saya merasa aneh dengan kedua istilah tersebut. Sekarang justru sudah terbiasa dengan istilah “Perangkat Lunak Bebas” dan “Sumber Terbuka”. Cinta Bahasa Indonesia dong 😉

Tinggalkan komentar